Penulis : Difalink Admin
Di Posting : 05 Aug 2024
Perusahaan-perusahaan saat ini merekrut penyandang disabilitas yang memiliki pendidikan tinggi, seperti lulusan perguruan tinggi. Hal ini terlihat dari meningkatnya jumlah tawaran pekerjaan yang mensyaratkan pendidikan tinggi sebagai kualifikasi minimum, yang juga mencakup 90% dari lowongan pekerjaan di Difalink, sebuah platform pekerjaan untuk penyandang disabilitas. Sayangnya, stigma dan akses yang terbatas terhadap informasi, keterampilan, atau pelatihan membuat lulusan penyandang disabilitas cenderung tidak memiliki karir yang stabil.
Meskipun mereka menguasai keterampilan teknis, mereka mungkin kekurangan soft skills. Masalah ini dapat dicegah jika komunitas lebih dipersiapkan untuk bekerja, dan persiapan ini harus dimulai sebelum mereka terjun ke dunia kerja, seperti selama masa sekolah atau kuliah.
Program DNA fokus pada keberlanjutan karier dengan mempersiapkan soft skill sejak masa sekolah. Modul-modul dari program ini akan dibagikan kepada sekolah/universitas untuk diajarkan oleh para guru kepada siswa di masa depan. Program Disability to The Next Ability (DNA) bertujuan untuk meningkatkan soft skill siswa dengan disabilitas agar mereka siap bekerja dan memiliki karier yang berkelanjutan.
• Pendaftaran dan seleksi: khusus untuk siswa tahun terakhir di sekolah/universitas dan alumni dengan disabilitas.
• Serangkaian webinar online: oleh perwakilan perusahaan untuk pemahaman lebih dalam mengenai pengalaman praktis di dunia kerja.
• Sesi bimbingan dengan perwakilan perusahaan: untuk peserta terpilih, fokus pada pengembangan pribadi.
• Pembagian modul: kepada sekolah/universitas untuk diajarkan kembali kepada siswa di masa depan.
Program DNA telah dilaksanakan sebanyak 3 kali sejak tahun 2022.
Difalink bekerjasama dengan SLBN 2 Jakarta untuk pelaksanaan batch 1 pada 2022. Terdapat 7 sesi webinar tentang persiapan kerja. seperti menggali kenapa seseorang bekerja, menulis curriculum vitae, komunikasi di tempat kerja, dll. Terdapat 25 peserta yang merupakan siswa kelas 12 dan alumni SLB. Kelompok peserta dipilih karena merekalah yang akan segera terjun ke dunia kerja
Fase 1 - Mahasiswa dan alumni pendidikan tinggi dengan disabiltas: Materi yang diberikan lebih kompleks dengan pertimbangan pengetahuan dan paparan tentang dunia kerja yang telah diterima oleh peserta. Pada sesi ini mayoritas webinar diberikan oleh perusahaan langsung agar terdapat komunikasi dan diskusi tentang aplikasi di dunia kerja.
Fase 2 - Siswa dan alumni SLB: Diikuti oleh 4 SLB di Kepulauan Riau dengan 25 peserta didik dan guru pendamping. Sama seperti DNA batch 1 materi yang diberikan pada fase 2 ini lebih sederhana disesuaikan dengan peserta yang baru akan masuk ke dunia kerja setelah lulus dari SMA. Selain itu juga mendatangkan pemateri dari perusahaan di daerah yang telah membuka lowongan kerja untuk penyandang disabilitas.
Program ini dilaksanakan pada 2024 dan terdapat 7 sesi yang kesemuanya dibawakan oleh ahli di bidangnya. Jika sebelumnya program berfokus pada soft-skill saja, pada batch 3 ini juga disertakan materi mengenai manajemen keuangan untuk membekali peserta cara mengelola gaji setelah bekerja. Program ini dibuka untuk umum sehingga dapat diikuti oleh penyandang disabilitas manapun
Difalink membuka peluang kerjasama dengan perusahaan/instansi/organisasi/sekolah/universitas/individu yang tertarik untuk mendukung program DNA dalam meningkatkan soft skill mempersiapkan penyandang disabilitas terjun ke dunia kerja.