Penyandang Disabilitas dan Hak untuk Bekerja

Penyandang Disabilitas dan Hak untuk Bekerja

Penulis : Difalink Admin
Di Posting : 26 Apr 2023

https://www.liputan6.com/lifestyle/read/4106285/penyandang-disabilitas-dan-hak-untuk-bekerja


Liputan6.com, Jakarta - Selaras dengan namanya, Difalink, online platform yang digagas Ni Komang Ayu Suriani merupakan jembatan antara penyandang disabilitas dengan perusahaan-perusahaan penyedia pekerjaan.

"Dari tahun 2012, sebenarnya (Difalink) cuma proyek yang saya kerjakan bersama orang asal Barcelona. Baru awal tahun kemarin Difalink baru running 100 persen," tutur Suri, begitu sapaan akrabnya, pada Liputan6.com  di bilangan Jakarta Selatan, Kamis, 7 November 2019. 

Peran sebagai medium dijalani Difalink dengan memuat ragam lowongan pekerjaan yang diperuntukkan bagi difabel di situs resmi mereka. "Nanti teman-teman difabel bisa melamar dengan lebih dulu mendaftar sebagai member," tuturnya.


Secara garis besar, cara kerja Difalink sama dengan kebanyakan laman penyedia lowongan pekerjaan, hanya saja khusus bagi penyandang disabilitas. Setelah pengguna submit lamaran, tim Difalink akan melakukan filter. "Kami punya kriteria khusus untuk tahu ini benar-benar penyandang disabilitas atau bukan (yang ajukan lamaran kerja)," tutur Suri. Dari situ, barulah kemudian diteruskan ke perusahan.


"Sekarang total sudah ada dua ribu-an pengguna Difalink. Perusahaan yang bergabung baru 32. Jomplang banget. Makanya PR kami masih banyak sekali," tambah perempuan asal Bali tersebut.


Diakui Suri, pendekatan lebih sulit dilakukan ke pihak perusahaan. Ia juga tak bisa memungkiri bahwa mengubah stigma dan ketakutan dalam merekrut disabilitas memang tak bisa sebentar.


"Pertama saya terjun ke dunia disablititas itu soal pekerjaan sulit sekali. Sekarang masih sulit, tapi jauh lebih mudah ketimbang 2012. Ini merupakan hasil teman-teman disabilitas senior yang sudah berjuang dari tahun 90-an," tutur Suri. 


Konsenterasi penyandang disabilitas dan perusahaan yang ada di laman Difalink baru mencakup wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Bandung, Denpasar, Palembang, Batam, dan Banjarmasin.


Soal jenjang pendidikan, kebanyakan mereka tamat SMA, tapi tak sedikit pula yang bergelar S1 dan D3. "Beberapa ada juga yang hanya lulusan SMP," tambah Suri.